Langsung ke konten utama

Menyapu Yuk



Menyapu Yuk

Game level kedua ini memasuki hari ke-6. Saya mencoba melatihkan kemandirian lain kepada Kakak Ts. Sesuai dengan kesepakatan awal, ada 4 kemandirian yang dipilih oleh Kakak Ts yaitu : mencuci baju, mencuci piring, menyapu, dan menyiapkan makanan sederhana. Mencuci baju dan mencuci piring sudah dipilih dan dilakukan Kaka Ts 5 hari yang lalu. Sekarang pembiasaan menyapu dimulai.

Awalnya Kakak Ts menyapu hanya dapur saja. Saya berpikir dapur adalah area saya dan jika ada yang kotor biasanya saya langsung menyapunya.
Saya mengajukan usul kepada Kakak Ts “Bagaimana kalau menyapu teras dan dan ruangan lainnya Kak?” usul saya.
“Wah, gak mau Bun. Aku mau menyapu teras aja” jawab Kakak
“Baiklah, tapi kalau menyapu halaman depan sekalian bagaimana? Kan Cuma sedikit, biar sekalian bersih”, nego saya.
“Hm..ya gak papa...” jawab Kakak

Hore...negosiasi berhasil dan Kakak mulai menjalankan tugasnya di sore hari. Ternyata Kakak tidak hanya menyapu teras saja. Dia mulai menyapu dari ruang tamu, dilanjutkan di teras, dan diakhiri menyapu halaman. Ada sedikit dedaunan yang jatuh dikumpulkan kakak dan dimasukkan ke dalam keranjang sampah. Alhamdulillah, task is done well. Good job girl

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day6






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Belajar Perkalian

Belajar Perkalian Kakak Ts yang sudah duduk di Kelas 4 ini sudah mulai menghafal perkalian secara intensif. Sebenarnya perkalian sudah dikenalkan sejak Kakak kelas 3, namun waktu itu belum intensif dalam menghafal. Hanya beberapa saja yang dihafalnya. Kalau dari sekolah Kakak memang tidak memaksa untuk menghafal. Namun pelajaran matematika di sekolah saat ini sudah sampai materi KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor persekutuan terbesar). Keduanya memerlukan pengetahuan tentang perkalian dan pembagian. Oleh karena itu Kakak harus memiliki dasar pengetahuan tentang perkalian. Bagi kakak menghafal perkalian tidak mengasyikkan dibandingkan menghafal Al Qur’an. Saya mengatakan bahwa keduanya baik dan penting. Menghafal Al Quran penting karena sebagai bekal kita di dunia dan akhirat. Menghafal perkalian pun penting sebagai bekal di dunia. Saya mengatakan bahwa perkalian akan kita gunakan terus sepanjang hidup.   Contohnya saat berbelanja barang kebutuhan...

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...