Langsung ke konten utama

Pepes Tahu Ala Kakak



Pepes Tahu Ala Kakak

Pagi itu saya memasak seperti biasanya dan Kakak ikut menemani di dapur. Hm..masak apa ya hari ini, pikir saya sambil membuka pintu kulkas. Ada beberapa bahan makanan, diantaranya ada tahu putih.
“Masak apa Bun?”, tanya Kakak.
“Apa ya, ini ada tahu. Digoreng atau diapakan ya?”, jawab saya.
Tiba-tiba saya melihat daun pisang di atas kulkas. Kemarin sore memang Kakak mencari daun pisang di kebun milik simbah. Ada tugas dari sekolah untuk membawa daun pisang. Namun ternyata, tugasnya bukan membawa daun pisang lembaran melainkan membawa pelepah daun pisang. Otomatis daun pisang yang sudah diambil tidak terpakai.
“ Ini gak jadi dipakai to Kak?” tanya saya sambil memegang daun pisang.
“Enggak Bun”, “kenapa?” tanya Kakak.
“Kita bikin pepes tahu aja gimana Kak? Biasanya tahu kan digoreng, biar ganti menunya”, kata saya menawarkan.
“Oh gitu, bolehlah”, “aku yang buat ya Bun”, kata Kakak.
Dari kesepakatan tersebut kami pun mulai membuat pepes tahu. Kami saling berbagi tugas. Tugas saya adalah menghaluskan bumbu, sedangkan tugas Kakak adalah mengelap daun pisang, memotong daun pisang menjadi ukuran lebih kecil, menghancurkan tahu, mencampur tahu dengan telur dan bumbu, dan yang terakhir memasukkan campuran tahu ke atas daun pisang. He..he..banyak juga ya tugas kakak. Namun kakak tetap semangat mengerjakan semuanya. Setelah semuanya selesai, kini saatnya melipat daun. Ternyata bukan pekerjaan yang mudah juga ya melipat daun pisang itu.
“Ini melipatnya gimana Bun?”, tanya kakak.
“Dilipat saja seperti amplop”, jawab saya.
“Tapi gak ada bithing Bun, apa diganti dengan memakai staples?” tanya Kakak.
“Gak usah Kak, cukup dilipat saja gak papa, kalau pakai staples tidak aman, takut kalau tercampur dan tidak sengaja termakan staplesnya”, kata saya menjelaskan.
Akhirnya kakak menuruti saran saya, daun pisang dilipat saja seperti amplop dan dimasukkan ke dalam panci. Setelah dikukus beberapa menit, daun mulai layu dan itu tandanya pepes tahu ala kakak sudah matang. Hm..lumayan juga nih rasanya. Besok kita buat pepes lainnya ya Kak. Jamur, ikan, ayam sudah siap menanti lho untuk pepes berikutnya.  

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...

Titip Jual di Kantin Sekolah

Titip Jual di Kantin Sekolah Cerdas finansial merupakan salah satu hal yang ditanamkan dalam game level 8 ini. Menjadi cerdas finansial juga menjadi sarana persiapan kakak menuju mandiri secara finansial. Game ini sebagai sarana persiapan akil baligh kakak. Sebut saja saja sebagai program Road to 12 years old. Diantara program tersebut adalah menitipkan makanan di kantin sekolah dengan sistem titip jual. Makanan yang bisa dititipkan haruslah makanan sehat tanpa tambahan msg, pemanis buatan, dan pengawet. Setalah berdiskusi dengan kakak, makanan favorit adalah semua jenis es. Kata kakak walaupun musim hujan, anak-anak selalu menyukai es dan susu. Harga pun maksimal 2000 rupiah. Kami pun mulai mencari es apa yang mudah dibuat dan harganya terjangkau. Ada beberapa pilihan diantaranya es buah, jus, maupun es krim. Rencana sebelum menitipkan dikantin sekolah, kami akan membuat dulu di rumah. Tunggu cerita kami selanjutnya ya di game cerdas finansial. #KuliahBunsayIIP #T...

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper Sebelum ikut kelas #belajarzerowaste yang dikelola oleh Ibu Dini DK Wardhani, saya biasa mengkonsumsi tisu gulungan dalam jumlah lumayan banyak. Awalnya saya menyimpan gulungan tisue ( rollpaper) tersebut. Lama kelamaan jumlah rollpaper semakin banyak. Saya menyimpannya karena saya pikir pasti bisa digunakan untuk membuat prakarya bersama anak. Saat ada waktu senggang saya dan anak memanfaatkan rollpaper tersebut untuk membuat tempat pensil dan pernik-pernik. Rollpaper dibungkus kertas kado dan dilem di atas karton. Namun ternyata rollpaper bisa juga dimanfaatkan untuk berbagai bentuk yang lain yang unik dan lucu. Selain memanfaatkan sisa rollpaper , aktivitas ini bisa menjadi sarana bermain dan belajar dengan anak.   Ada beberapa laman yang bisa kita kunjungi lho untuk memanfaatkan rollpaper menjadi bentuk unik dan bermanfaat. 1.     https://casaydiseno.com/manualidades-con-rollo-de...