Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Jamur Krispi Kriuk

Jamur Krispi Kriuk Kemarin sore saya beli tiga plastik jamur tiram dan sekarang ketiga bungkusan tersebut masih tersimpan rapi di kulkas. Entahlah mau diapakan si jamur, mungkin dimasak sop atau di sayur oseng atau bisa juga dibuat jamur krispi. Saya selalu saja ingin membeli jamur kalau kebetulan si jamur nangkring di warung sayur langganan saya. Yang penting si jamur dibeli dulu sekarang, mau diapakan nanti pikir kemudian. Begitulah prinsip saya...he...he...he... Pagi harinya ketika akan memasak saya membuka isi kulkas dan melihat si jamur masih utuh. Kakak dibelakang saya dan melihatnya juga. “Wah ada jamur Bun, dibuat krispi aja ya”, kata Kakak. “Oh ya boleh”, “masih ada tepung krispi tidak?”, “coba dilihat dulu”, kata saya. Setelah melihat persediaan tepung krispi masih ada, mulailah kami mengeksekusi si jamur. Pertama jamur tiram di cuci dengan air mengalir. Tugas mencuci jamur menjadi bagian kakak. Kemudian saya memasak air sampai mendidih lalu saya ta

Pepes Tahu Ala Kakak

Pepes Tahu Ala Kakak Pagi itu saya memasak seperti biasanya dan Kakak ikut menemani di dapur. Hm..masak apa ya hari ini, pikir saya sambil membuka pintu kulkas. Ada beberapa bahan makanan, diantaranya ada tahu putih. “Masak apa Bun?”, tanya Kakak. “Apa ya, ini ada tahu. Digoreng atau diapakan ya?”, jawab saya. Tiba-tiba saya melihat daun pisang di atas kulkas. Kemarin sore memang Kakak mencari daun pisang di kebun milik simbah. Ada tugas dari sekolah untuk membawa daun pisang. Namun ternyata, tugasnya bukan membawa daun pisang lembaran melainkan membawa pelepah daun pisang. Otomatis daun pisang yang sudah diambil tidak terpakai. “ Ini gak jadi dipakai to Kak?” tanya saya sambil memegang daun pisang. “Enggak Bun”, “kenapa?” tanya Kakak. “Kita bikin pepes tahu aja gimana Kak? Biasanya tahu kan digoreng, biar ganti menunya”, kata saya menawarkan. “Oh gitu, bolehlah”, “aku yang buat ya Bun”, kata Kakak. Dari kesepakatan tersebut kami pun mulai membuat pepes tahu.

Oleh-Oleh Tempe Mendoan

Oleh-Oleh Tempe Mendoan Tok..tok..tok.. terdengar suara ketukan pintu di pagi tadi. Waktu masih menunjukkan pukul 05.30. Setelah dibuka, oh ternyata Mbah Kakung datang. Memang rumah Simbah a.k.a. orang tua suami tidak jauh dari rumah. Hanya berjarak sekitar 200 meter. Kadangkala Mbah Kakung memang ke rumah untuk meminjam motor. Namun kali ini tampaknya Mbah Kakung tidak meminjam motor. Mbah Kakung membawa berita lelayu bahwa saudaranya yang ada di Purwokerto meninggal dunia. Sebenarnya saudara jauh sih, namun Mbah Kakung ingin agar Ayah bisa mengantar rombongan untuk takziyah ke Purwokerto. Sebagai anak yang berbakti, tentu saja Ayah menyetujuinya. Setelah mempersiapkan segalanya, berangkatlah rombongan ke Purwokerto. Saya setelah mendengar kabar itu, otomatis mempersiapkan diri untuk menjemput Kakak pulang sekolah di sore hari. Sore harinya setelah saya jemput dan sampai di rumah, Kakak bertanya “Ayah pulang jam berapa Bun?”.  “Gak tahu mungkin malam”, jawab saya.

Bunda Aku Sudah Menggoreng Telur

Bunda Aku Sudah Menggoreng Telur Sore itu sepulang kerja saya kembali membersamai kedua putri saya. Kakak Ts sibuk bermain masak-masakan di samping saya dan Adik Fd yang masih 1,5 tahun seperti biasa minta gendong dan minum asi. Sambil memberi asi ternyata membuat saya terkantuk-kantuk. Begitu juga Adik Fd mengantuk dan akhirnya tertidur. Di sela-sela kantuk, saya terkaget saat mendengar Kakak Ts menyeletuk dari ruang makan. “Bunda nanti buka puasa pakai apa? “, tanya Kakak Ts.  Ternyata Kakak Ts pergi ke meja makan dan melihat di meja makan belum ada lauk dan Kakak Ts ingat kalau hari ini saya puasa. Kebetulan hanya saya yang puasa saja, Ayah dan Kakak Ts tidak ikut puasa.  “O iya Bunda belum masak, nanti saja goreng telur”, jawab saya. Tak lama kemudian rupanya saya tertidur lagi dan bangun karena kaget mendengar suara piring dari arah dapur. Saya segera terbangun dan ingat kalau saya belum menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.  Saya ke dapur dan meliha

Peniru Ulung

Peniru Ulung Hari ini merupakan hari kedua Kakak melanjutkan tugasnya kemandiriannya di bidang sapu-menyapu ha..ha..ha.. Sore hari pun tiba saat Kakak akan menyapu, adik Fd yang baru 1,5 tahun membuntuti di belakangnya. “Lho mau kemana dek? “ tanya saya. “Bun dek Fd ikut aku nih, tapi gak papa, dia duduk aja di teras kok, sambil ngliatin aku nyapu” sahut Kakak. Oh ternyata adik kecil pun duduk mengamati sang kakak menyapu. Setelah menyelesaikan tugasnya, Kakak masuk rumah dan melakukan aktivitas lainnya. Sementara itu Adik makan bersama saya. Seperti biasanya adik tidak mau disuapi dan tentu saja banyak berceceran makanan di sebelahnya. Melihat kondisi demikian, ternyata adik Fd tanggap dan langsung mengambil sapu...wk..wk..wk..lucu sekali melihat polahnya yang menyapu lantai karena ukuran sapu lebih besar daripada ukuran tubuhnya yang mungil. Saat saya mengabadikan moment tersebut, adik tampaknya juga sadar kamera dan pasang aksi. Wah ternyata ada peniru ulung. Meli