Langsung ke konten utama

Tahapan Pengenalan Fitrah Seksualitas Anak

Tahapan Pengenalan Fitrah Seksualitas Anak



Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa, dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati . Upaya menumbuhkan fitrah ini sangat tergantung pada kedekatan antara anak dengan ayah dan ibu.

Tahapan fitrah seksualitas anak:
·         0-2 tahun : merawat kelekatan anak
·         3-6 tahun : menguatkan konsep diri berupa identitas gender
·         7 – 10 tahun : menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender
·         11-14 tahun : Tahap kritikal, mengokohkan fitrah seksualitas

Usia 0 -2 tahun, merawat kelekatan anak
Anak laki-laki atau anak perempuan didekatkan pada ibunya karena masa ini masa menyusui. Ini tahap membangun kelekatan dan cinta.

Usia 3-6 tahun, Menguatkan konsep diri berupa identitas gender
Anak laki-laki dan perempuan harus dekat dengan ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

Usia 7-10 tahun, menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender
Anak laki-laki didekatkan kepada ayah dan anak perempuan didekatkan pada ibu karena di usia ini egosentrisnya mereda dan beralih ke sosiosentris. Mereka sudah punya tanggungjawab moral.

Usia 11-14 tahun, Mengokohkan fitrah seksualitas
Anak laki-laki didekatkan pada ibunya dan anak perempuan didekatkan pada anaknya. Di masa ini anak memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Oleh karena itu anak bisa memahami dan berempati langsung dengan sosok ibu bagi anak laki-laki dan dengan sosok ayah bagi anak perempuan. Bagi anak laki-laki, ibu menjadi teman curhat pertamanya. Demikian pula bagi anak perempuan, ayah sebagai teman curhat pertamanya.

Tips pengenalan fitrah seksualitas pada anak :
1.      Tanamkan akidah kepada anak
2.      Berikan pengertian jelas tentang perbedaan ciri, penampilan, dan jenis kelamin antara anak laki-laki dan anak perempuan
3.      Jadilah sosok ibu seutuhnya dan sosok ayah sesungguhnya
4.      Tanamkan dalam jiwa kebanggaan menjadi laki-laki maupun menjadi perempuan. Tanamkan bahwa mereka saling melengkapi
5.      Biarkan anak bertanya tentang perbedaan laki-laki dan perempuan

#fitrahseksualitas
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip

#ibuprofesional
 



#ibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Belajar Perkalian

Belajar Perkalian Kakak Ts yang sudah duduk di Kelas 4 ini sudah mulai menghafal perkalian secara intensif. Sebenarnya perkalian sudah dikenalkan sejak Kakak kelas 3, namun waktu itu belum intensif dalam menghafal. Hanya beberapa saja yang dihafalnya. Kalau dari sekolah Kakak memang tidak memaksa untuk menghafal. Namun pelajaran matematika di sekolah saat ini sudah sampai materi KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor persekutuan terbesar). Keduanya memerlukan pengetahuan tentang perkalian dan pembagian. Oleh karena itu Kakak harus memiliki dasar pengetahuan tentang perkalian. Bagi kakak menghafal perkalian tidak mengasyikkan dibandingkan menghafal Al Qur’an. Saya mengatakan bahwa keduanya baik dan penting. Menghafal Al Quran penting karena sebagai bekal kita di dunia dan akhirat. Menghafal perkalian pun penting sebagai bekal di dunia. Saya mengatakan bahwa perkalian akan kita gunakan terus sepanjang hidup.   Contohnya saat berbelanja barang kebutuhan...

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...