Langsung ke konten utama

Pendidikan Seksual Sejak Usia Dini

                                                  Pendidikan Seksual Sejak Usia Dini

Mengapa Pendidikan Seksual Penting? 
Maraknya kekerasan seksual akhir akhir ini tak hanya mengancam remaja, bahkan eksploitasi seksual terhadap anak dibawah umur belakangan sering terungkap.

Dan yg mencengangkan adalah pelaku pedofilia, siapakah mereka?
Pelaku Pedofil
orang terdekat
yang dulunya korban

Pendidikan seksual
Pendidikan seks seharusnya menjadi bentuk kepedulian orang tua terhadap masa depan anak dalam menjaga apa yang telah menjadi kehormatannya, terlebih bagi seorang perempuan. Pendidikan seks menjadi penting mengingat banyaknya kasus-kasus yang terjadi mengenai tindak kekerasan seksual terhadap anak dan remaja.

Namun yang terjadi di lapangan justru orang tua bersikap apatis dan tidak berperan aktif untuk memberikan pendidikan seks sejak usia dini kepada anaknya. Mereka beranggapan bahwa pendidikan seks akan diperoleh anak seiring berjalannya usia ketika ia sudah dewasa nanti. Mereka seolah menyerahkan pendidikan seks kepada pihak sekolah sebagai sumber ilmu bagi anaknya. Padahal pendidikan seks sendiri belum diterapkan secara khusus dalam kurikulum sekolah. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan anaknya sendiri dalam mengahadapi tuntutan zaman yang semakin berkiblat ke arah barat menjadi faktor utama belum tersampaikannya pendidikan seks sejak usia dini di lingkup keluarga.

Pandangan masyarakat tentang pendidikan seksual
Pandangan masyarakat sepertinya masih terlalu sempit dalam mengartikan seks yang hanya dianggap sebagai aktivitas mesum hingga ke hal-hal yang lebih intim.
Kebanyakan pendidikan seks di masyarakat agak tabu. Orangtua enggan memberikan pendidikan sex, di sekolah pun guru merasa risih kalau harus membicarakan pendidikan sex
Padahal pendidikan sex cakupannya luas, di pelajaran penjaskes pun ada kurikulumnya, tapi gurunya fokus pada kegiatan olahraga aja

Makna seks sebenarnya menurut KBBI adalah jenis kelamin, maksudnya disini adalah jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis. Namun karena kurangnya pengetahuan para orang tua itulah yang menjadikan pendidikan seks belum diajarkan kepada anak bahkan sebagian besar remaja pun tidak memperoleh pengajaran tentang pendidikan seks dari keluarga terutama dari orang tuanya sehingga mereka mendapatkan informasi yang tidak tepat bahkan cenderung menjerumuskannya untuk melakukan apa yang mereka temukan dari informasi yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Semakin transparannya berbagai informasi yang bisa diakses lewat jaringan internet oleh setiap orang sangat memungkinkan bagi sebagian besar anak dan remaja untuk memanfaatkannya sebagai media penolong dalam memenuhi rasa keingintahuannya mengenai seks. Padahal tidak semua informasi yang tersebar di internet merupakan informasi yang tepat untuk dikonsumsi anak dan remaja yang masih rentan karena tidak adanya filtrasi dari diri mereka sendiri untuk memilah informasi mana yang tepat.

 [Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap anak menyatakan bahwa aktivitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu memunculkan dua kemungkinan pemicu: pengalaman dan melihat. Hal ini berarti anak-anak yang menyimpang secara seksual sering melihat adegan seks tanpa penjelasan ilmiah yang selalu membangkitkan birahinya dan menimbulkan kecanduan. (Andika, 2010:31).

Jadi,  cikal bakal dari semua hal tadi ada pada diri orang tua. Orang tua disarankan buka mata,  telinga,  dan selalu open mind terhadap aneka peristiwa yang mungkin perlu diwaspadai.  Tidak apatis dan enggan untuk mulai membicarakan dengan santai tentang topik seks kepada anak-anak sedari dini. Dari segi latar belakang pendidikan org tua berpengaruh kayaknya.

Pertanyaan:
Kapan waktu yang tepat tuk mengajarkan tentang pendidikan seksual?
Jawab:
Sedini mungkin, saat anak2 sudah bisa diajak menyebutkan nama nama organ tubuh. Kita kenalkan nama alat kelaminnya juga. Sebut penis atau vagina, jangan menyebut dengan istilah lain. Tanpa ragu dan tanpa jijik.

Contoh pertanyaan anak
Berikut ini  contoh pertanyaan yang telah kami coba ramu,  yang mungkin tetiba dilontarkan anak-anak,  mungkin kita tak siap pengetahuan...  mungkin gagu kata-kata..., tapi tentu yang terbaik sampaikan apa adanya,  dengan kosakata yang jelas,  informatif,  dan sederhana.





Respon kita terhadap pertanyaan anak
Nah,  kita harus siaga utk setiap celetukan yang menyinggung hal-hal ini berarti ya Mbak-Mbak... Jangan ragu klarifikasi . Jangan ragu jd sumber info yg benar buat anak.
Dan jgn keburu menyikapi dgn "panik" klo ada celetukan atau pertanyaan unexpected dr si kecil. Berusaha ngejelasin sambil berdoa spy Allah beri pemahaman segera.

Menjadi orang tua dengan amanah luar biasa tentu harus menjadi cambuk semangat untuk bisa senantiasa memainkan peran terbaik. Dengan menggali pengetahuan,  mencetak diri agar layak menjadi teladan karena anak-anak kita tentu akan lebih mudah meniru serta melihat maka hadirkan pemandangan yang baik,  senantiasa dengarkan perkataan yang baik,  senandung yang menenangkan.

#fitrahseksualitas
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#ibuprofesional


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s