Langsung ke konten utama

Pendidikan Seksual Sejak Usia Dini

                                                  Pendidikan Seksual Sejak Usia Dini

Mengapa Pendidikan Seksual Penting? 
Maraknya kekerasan seksual akhir akhir ini tak hanya mengancam remaja, bahkan eksploitasi seksual terhadap anak dibawah umur belakangan sering terungkap.

Dan yg mencengangkan adalah pelaku pedofilia, siapakah mereka?
Pelaku Pedofil
✏ orang terdekat
✏ yang dulunya korban

Pendidikan seksual
Pendidikan seks seharusnya menjadi bentuk kepedulian orang tua terhadap masa depan anak dalam menjaga apa yang telah menjadi kehormatannya, terlebih bagi seorang perempuan. Pendidikan seks menjadi penting mengingat banyaknya kasus-kasus yang terjadi mengenai tindak kekerasan seksual terhadap anak dan remaja.

Namun yang terjadi di lapangan justru orang tua bersikap apatis dan tidak berperan aktif untuk memberikan pendidikan seks sejak usia dini kepada anaknya. Mereka beranggapan bahwa pendidikan seks akan diperoleh anak seiring berjalannya usia ketika ia sudah dewasa nanti. Mereka seolah menyerahkan pendidikan seks kepada pihak sekolah sebagai sumber ilmu bagi anaknya. Padahal pendidikan seks sendiri belum diterapkan secara khusus dalam kurikulum sekolah. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan anaknya sendiri dalam mengahadapi tuntutan zaman yang semakin berkiblat ke arah barat menjadi faktor utama belum tersampaikannya pendidikan seks sejak usia dini di lingkup keluarga.

Pandangan masyarakat tentang pendidikan seksual
Pandangan masyarakat sepertinya masih terlalu sempit dalam mengartikan seks yang hanya dianggap sebagai aktivitas mesum hingga ke hal-hal yang lebih intim.
Kebanyakan pendidikan seks di masyarakat agak tabu. Orangtua enggan memberikan pendidikan sex, di sekolah pun guru merasa risih kalau harus membicarakan pendidikan sex
Padahal pendidikan sex cakupannya luas, di pelajaran penjaskes pun ada kurikulumnya, tapi gurunya fokus pada kegiatan olahraga aja

Makna seks sebenarnya menurut KBBI adalah jenis kelamin, maksudnya disini adalah jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis. Namun karena kurangnya pengetahuan para orang tua itulah yang menjadikan pendidikan seks belum diajarkan kepada anak bahkan sebagian besar remaja pun tidak memperoleh pengajaran tentang pendidikan seks dari keluarga terutama dari orang tuanya sehingga mereka mendapatkan informasi yang tidak tepat bahkan cenderung menjerumuskannya untuk melakukan apa yang mereka temukan dari informasi yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Semakin transparannya berbagai informasi yang bisa diakses lewat jaringan internet oleh setiap orang sangat memungkinkan bagi sebagian besar anak dan remaja untuk memanfaatkannya sebagai media penolong dalam memenuhi rasa keingintahuannya mengenai seks. Padahal tidak semua informasi yang tersebar di internet merupakan informasi yang tepat untuk dikonsumsi anak dan remaja yang masih rentan karena tidak adanya filtrasi dari diri mereka sendiri untuk memilah informasi mana yang tepat.

 [Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap anak menyatakan bahwa aktivitas seksual pada anak yang belum dewasa selalu memunculkan dua kemungkinan pemicu: pengalaman dan melihat. Hal ini berarti anak-anak yang menyimpang secara seksual sering melihat adegan seks tanpa penjelasan ilmiah yang selalu membangkitkan birahinya dan menimbulkan kecanduan. (Andika, 2010:31).

Jadi,  cikal bakal dari semua hal tadi ada pada diri orang tua. Orang tua disarankan buka mata,  telinga,  dan selalu open mind terhadap aneka peristiwa yang mungkin perlu diwaspadai.  Tidak apatis dan enggan untuk mulai membicarakan dengan santai tentang topik seks kepada anak-anak sedari dini. Dari segi latar belakang pendidikan org tua berpengaruh kayaknya.

Pertanyaan:
Kapan waktu yang tepat tuk mengajarkan tentang pendidikan seksual?
Jawab:
Sedini mungkin, saat anak2 sudah bisa diajak menyebutkan nama nama organ tubuh. Kita kenalkan nama alat kelaminnya juga. Sebut penis atau vagina, jangan menyebut dengan istilah lain. Tanpa ragu dan tanpa jijik.

Contoh pertanyaan anak
Berikut ini  contoh pertanyaan yang telah kami coba ramu,  yang mungkin tetiba dilontarkan anak-anak,  mungkin kita tak siap pengetahuan...  mungkin gagu kata-kata..., tapi tentu yang terbaik sampaikan apa adanya,  dengan kosakata yang jelas,  informatif,  dan sederhana.





Respon kita terhadap pertanyaan anak
Nah,  kita harus siaga utk setiap celetukan yang menyinggung hal-hal ini berarti ya Mbak-Mbak... Jangan ragu klarifikasi . Jangan ragu jd sumber info yg benar buat anak.
Dan jgn keburu menyikapi dgn "panik" klo ada celetukan atau pertanyaan unexpected dr si kecil. Berusaha ngejelasin sambil berdoa spy Allah beri pemahaman segera.

Menjadi orang tua dengan amanah luar biasa tentu harus menjadi cambuk semangat untuk bisa senantiasa memainkan peran terbaik. Dengan menggali pengetahuan,  mencetak diri agar layak menjadi teladan karena anak-anak kita tentu akan lebih mudah meniru serta melihat maka hadirkan pemandangan yang baik,  senantiasa dengarkan perkataan yang baik,  senandung yang menenangkan.

#fitrahseksualitas
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#ibuprofesional


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Titip Jual di Kantin Sekolah

Titip Jual di Kantin Sekolah Cerdas finansial merupakan salah satu hal yang ditanamkan dalam game level 8 ini. Menjadi cerdas finansial juga menjadi sarana persiapan kakak menuju mandiri secara finansial. Game ini sebagai sarana persiapan akil baligh kakak. Sebut saja saja sebagai program Road to 12 years old. Diantara program tersebut adalah menitipkan makanan di kantin sekolah dengan sistem titip jual. Makanan yang bisa dititipkan haruslah makanan sehat tanpa tambahan msg, pemanis buatan, dan pengawet. Setalah berdiskusi dengan kakak, makanan favorit adalah semua jenis es. Kata kakak walaupun musim hujan, anak-anak selalu menyukai es dan susu. Harga pun maksimal 2000 rupiah. Kami pun mulai mencari es apa yang mudah dibuat dan harganya terjangkau. Ada beberapa pilihan diantaranya es buah, jus, maupun es krim. Rencana sebelum menitipkan dikantin sekolah, kami akan membuat dulu di rumah. Tunggu cerita kami selanjutnya ya di game cerdas finansial. #KuliahBunsayIIP #T...

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...