Langsung ke konten utama

Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak


                                                        Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak


Kita kerap menemui dalam kehidupan sehari-hari, seorang anak laki-laki “berjiwa” perempuan, atau sebaliknya, seorang anak perempuan “berjiwa” laki-kali.

Orientasi seksual ternyata bisa diteksi sejak dini. “Sebagian klien kami sudah sejak kecil menyadari orientasi seksual mereka lebih ke sejenis,” kata Sinyo Egie, penulis buku Anakku bertanya tentang LGBT

Jika terdeteksi sejak dini,  langkah rehabilitasi lebih ringan dan singkat. Berikut indikasi yang bisa orang tua amati:

1.       Meski tidak mutlak, penampilan anak bisa menjadi indikator awal
Misal si upik menyuki potongan cepak, tidak suka dengan perubahan fisik, dan lebih suka baju laki-laki.
Atau si buyung yang kemayu dan senang pernak-pernik perempuan

2.       Amati bagaimana ia berteman
Apakah si upik memiliki perhatian khusus sekaligus cemburu berlebihan terhadap teman perempuan?
Atau si buyung senang memuji penampilan teman laki-lakinya?

3.       Lebih sering bermain, bahkan memiliki kelompok pertemanan dengan lawan jenis
Misal anak lelaki yang selalu bermain dengan anak perempuan, atau anak perempuan lebih banyak bermain dengan anak lelaki.

4.       Pada anak laki-laki, ketika masuk usia remaja, ia akan tiba-tiba memiliki minat terhadap kegiatan tertentu.
Menurut penelitian yang dilakukan Fernando Luiz Cardoso dari Santa Catarina State University di Brazil Tahun 2008, menunjukkan bahwa laki-laki prahomoseksual akan tertarik dengan olah raga bersifat soliter seperti : berenang, bersepeda, tenis, sepakbola, atau football.

5.       Jika anak cukup terbuka, beri pertanyaan dengan cara yang tepat
Misal “Siapa teman yang paling kamu sukai di kelas?”
“Siapa teman yang menurutmu paling menarik di kelas?”
“Kamu deg-degan enggak kalau lihat perempuan yang cantik atau lelaki yang ganteng?

Indikasi di atas memang tidak sempurna jika dijadikan apakah anak memiliki disorientasi seksual atau tidak.
Untuk mengenali lebih jauh perlu tes khusus yang dilakukan psikolog yang ahli di bidangnya.


Pemicu Disorientasi Seksual Anak

Rata-rata ilmuwan berpendapat bahwa faktor lingkungan yang berperan besar membentuk orientasi seksual seorang anak. oleh karena itu, hindari pemicu yang bisa membuat orientasi seksual anak keluar dari fitrah.

Berikut beberapa langkahNya:

1.      Kenalkan jati diri dan identitas sesuai jenis kelamin anak
Misal hindari memberi mainan princess kepada anak laki-laki dan mainan robot kepada anak perempuan

2.       Batasi penggunaan gadget atau internet
Akses informasi tiada batas akan membuat anak mudah menemukan konten pornografi, termasuk pornografi bagi homoseksual

3.       Dampingi anak menonton televisi
Berbagai tayangan, terutama komedi sering menampilkan sosok waria sebagai lelucon. Damapak negatifnya, anak akan menganggap sosok tersebut normal di masyarakat

4.     Awasi lingkungan pertemanan anak, apalagi di masa pubertas
Berikan izin ketat jika anak ingin menginanp atau bermain di rumah teman

5.    Ikuti tuntunan Rasululloh dalm memberikan pendidikan seksual
Seperti memisahkan tempat tidur sejakusia 7 tahun, mengenalkan batasanaurat sejak dini, dan tidak menyerupai penampilan lawan jenis

Referensi :
Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak , Majalah Ummi Desember 2015



#fitrahseksualitas
#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#ibuprofesional







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Belajar Perkalian

Belajar Perkalian Kakak Ts yang sudah duduk di Kelas 4 ini sudah mulai menghafal perkalian secara intensif. Sebenarnya perkalian sudah dikenalkan sejak Kakak kelas 3, namun waktu itu belum intensif dalam menghafal. Hanya beberapa saja yang dihafalnya. Kalau dari sekolah Kakak memang tidak memaksa untuk menghafal. Namun pelajaran matematika di sekolah saat ini sudah sampai materi KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor persekutuan terbesar). Keduanya memerlukan pengetahuan tentang perkalian dan pembagian. Oleh karena itu Kakak harus memiliki dasar pengetahuan tentang perkalian. Bagi kakak menghafal perkalian tidak mengasyikkan dibandingkan menghafal Al Qur’an. Saya mengatakan bahwa keduanya baik dan penting. Menghafal Al Quran penting karena sebagai bekal kita di dunia dan akhirat. Menghafal perkalian pun penting sebagai bekal di dunia. Saya mengatakan bahwa perkalian akan kita gunakan terus sepanjang hidup.   Contohnya saat berbelanja barang kebutuhan...

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...