Langsung ke konten utama

Mana yang lebih cepat: Naik Kereta Atau Naik Mobil?



Mana yang lebih cepat: Naik Kereta Atau Naik Mobil?



Pertanyaan itu sering kali kami bicarakan di keluarga terutama saat akan perjalanan mudik ke rumah orang tua saya. Kami sekeluarga memang tinggal jauh dari orang tua saya. Jarak sejauh 208 km harus kami tempuh sekeluarga saat akan mudik. Dulu sebelum memiliki kendaraan pribadi, kami biasa menggunakan bis. Waktu tempuh cukup lama sekitar 8 jam. Setelah memiliki kendaraan sendiri, kami menggunakan mobil untuk mudik. Selain pertimbangan waktu tempuh yang lebih cepat, kami bisa membawa banyak muatan di dalam mobil. Tidak hanya pakaian saja yang kami bawa, ada oleh-oleh dan juga mainan yang dibawa anak-anak agar tidak bosan di jalan.

Beberapa waktu yang lalu ada jalur kereta baru yang menghubungkan kota kami ke kota orang tua. Tentu saja hal ini menggembirakan bagi kami sekeluarga, karena ada alternatif transportasi yang bisa kami gunakan. Beberapa minggu yang lalu kami ingin mencoba mudik menggunakan kereta. Pertimbangannya adalah mengenalkan transportasi darat kepada adik. Kalau kakak sudah pernah naik kereta sebelumnya dan dia sangat mendukung rencanan mudik kali ini menggunakan moda kereta api.

Kami mempersiapkan barang untuk mudik semalam sebelumnya dan hanya membawa tas secukupnya. Tidak lupa kami membawa makanan untuk di jalan agar adik dan kakak tidak kelaparan. Dan memang ternyata waktu tempuh kereta lebih cepat. Kami hanya menempuh perjalanan selama 3,5 jam sudah sampai ke stasiun terdekat dengan rumah orang tua. Meskipun dari stasiun masih memerlukan waktu lagi 45 menit ke rumah orang tua, jarak tempuh menjadi lebih cepat dibanding naik mobil. Dengan berperjalanan menggunakan kereta Kakak belajar satu hal, berkaitan dengan matematika yaitu jarak tempuh lebih cepat jika menggunakan kereta api yang hanya 4,5 jam dibandingkan dengan menggunakan mobil yang memakan waktu 6 jam.  

#Day7
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Belajar Perkalian

Belajar Perkalian Kakak Ts yang sudah duduk di Kelas 4 ini sudah mulai menghafal perkalian secara intensif. Sebenarnya perkalian sudah dikenalkan sejak Kakak kelas 3, namun waktu itu belum intensif dalam menghafal. Hanya beberapa saja yang dihafalnya. Kalau dari sekolah Kakak memang tidak memaksa untuk menghafal. Namun pelajaran matematika di sekolah saat ini sudah sampai materi KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor persekutuan terbesar). Keduanya memerlukan pengetahuan tentang perkalian dan pembagian. Oleh karena itu Kakak harus memiliki dasar pengetahuan tentang perkalian. Bagi kakak menghafal perkalian tidak mengasyikkan dibandingkan menghafal Al Qur’an. Saya mengatakan bahwa keduanya baik dan penting. Menghafal Al Quran penting karena sebagai bekal kita di dunia dan akhirat. Menghafal perkalian pun penting sebagai bekal di dunia. Saya mengatakan bahwa perkalian akan kita gunakan terus sepanjang hidup.   Contohnya saat berbelanja barang kebutuhan...

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. ...