Langsung ke konten utama

Bermain Peran Pasar-Pasaran



Bermain Peran Pasar-Pasaran

Kakak Ts sangat senang bermain pasar-pasaran. Biasanya dia bermain pasar-pasaran dengan temannya saat di sekolah. Saat di rumah dia bermain dengan adiknya yang masih batita. Walaupun si batita belum tahu aturan main dalam bermain dan kakak kadang juga merasa kesal karena si adik malah mondar-mandir dan mengobrak-abrik barang dagangannya. Namun sejauh ini semua tampak have fun saja.

Apalagi kemarin waktu saya bersih-bersih gudang, saya menemukan permainan kasir milik Kakak Ts yang tersimpan lama. Melihat permainan kasir yang dilengkapi uang mainan, Kakak Ts kegirangan. Langsung saja dia mengajak adik ikut bermain. Kakak berprofesi sebagai penjual dan adik sebagai pembeli. Seru juga permainannya. Awalnya adik bisa mengikuti aturan kakak. Namun beberapa lama kemudian adik mulai bosan dan dia hanya mondar-mandir. He..he..begitulah namanya juga batita.

Dari permainan kasir dan pasar-pasaran Kakak sejatinya juga sedang belajar matematika. Dia secara tidak langsung sedang menstimulasi logika matematikanya. Dia belajar nilai uang dan nilai barang. Adik juga secara tidak langsung juga belajar karena Kakak mengajari adik untuk menghitung barang dagangan yang dibelinya. Walaupun adik belajar hitungan hanya angka satu sampai sepuluh dengan menirukan ucapan Kakak.

#Day5
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#IloveMath
#MathAroundUs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s