Langsung ke konten utama

Ruang untuk Bakat dan Peran


Ruang untuk Bakat dan Peran


Alhamdulillah memasuki tuga kedua untuk proyek RBI 2 ini. Masih tidak jauh dari tema bakat dan peran. Namun kali ini lebih tajam lagi melihat diri kita sendiri. Sebenarnya masih ada pertanyaan apakah setiap bakat diberi ruang tersendiri atau satu ruang bisa mewadahi beberapa bakat. Namun tidak masalah karena Mba Anditamemberi pencerahan bahwa berikan rencana ruang saja dulu untuk semua bakat dan peran, namun setidaknya ada satu ruang untuk minggu ini yang bisa dilakukan. Oke deh Kakak Andita, here we go J

Rencana ruang untuk 7 bakat dominan yang ada di dalam diri saya adalah sebagai berikut:
1.       Connectedness
saya akan mengintegrasikan bagian menjadi satu kesatuan dengan memberi ruang menjadi penulis lepas di majalah. Tulisan yang saya pilih adalah jenis artikel tentang keluarga. Bakat  ini penting dalam melihat kehidupan sehari-hari dan menuangkannya di tulisan.
2.       Context
Saya memberi ruang pada diri dengan menjadi penulis cerita anak dan penulis artikel. Bakat context sangat membantu dalam mewujudkan karya dalam bentuk tulisan.
3.       Deliberative
Saya memberi ruang dengan menjadi editor pada tulisan saya sendiri sebelum saya mengirimkannya ke majalah atau penerbit.
4.       Developer
Saya memberi ruang dengan menjadi pendamping menulis buku di sekolah anak saya dan juga pendamping menulis bagi anak saya.
5.       Individualization
Saya memberi ruang bakat ini dengan menjadi pengamat dikeluarga saya. Saya menjadi lebih memahami perbedaan kekurangan dan kelebihan setiap orang yang saya kenal. Hal ini sangat bermanfaat bagi keluarga saya terutama karena saya tinggal tidak hanya dengan suami dan anak, tetapi juga dengan orang tua.
6.       Input
Saya memberi peran dengan menyerap informasi yang penting dan menyebarkannya kepada orang yang membutuhkan.
7.       Learner
Saya memberi ruang dengan mengikuti berbagai workshop atau belajar tentang banyak hal yang menurut saya menarik dan berguna untuk menambah pengalaman bagi saya dan anak.  

Sekarang lanjutkan lagi ke memberi ruang bagi 6 Peran Dominan dari ST30. Berikut ruang bagi 6 peran dominan saya:
1.       Creator
Ruang yang saya berikan adalah mengoptimalkan produk yang telah saya buat. Saya telah memproduksi jadwal harian magnetik yang saya beri nama goodhabitskit. Produk ini bisa membantu anak berdisiplin secara menyenangkan.
2.       Educator
Ruang yang saya berikan adalah berbagi ilmu dengan anak, keluarga, dan lingkungan. Ikut berbagi ilmu yang dimiliki di setiap kesempatan yang ada.
3.       Evaluator
Ruang yang saya berikan adalah menjadi evaluator di dalam keluarga dan saat bekerja di kantor. Dengan peran ini, diharapkan langkah ke depan lebih baik.
4.       Journalist
Saya memberi ruang dengan menulis artikel dan menulis cerita anak. saya mengirimkannya ke majalah dan penerbit buku.
5.       Strategist
Saya memberikan ruang dengan menyusun strategi dalam mewujudakn mimpi saya menjadi penulis buku anak dan penulis freelance di bidang pengasuhan. Saya memiliki rencana dengan memilih jalan, menghubungi orang yang berkompeten, dan menjalani rencana tersebut.
6.       Synthesizer
Saya memberi ruang dengan mengkombinasikan berbagai ide menjadi sesuatu yang baru. Hal ini penting dalam mewujudkan cita-cita saya menjadi penulis dan juga sebagai owner produk goodhabitskit.

Demikian ruang yang saya berikan bagi tiap peran dan bakat saya. Ruang yang bisa saya lakukan minggu ini adalah memberi ruang sebagai penulis. Beberapa langkah yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1.       Mengecek dan mengedit dongeng tulisan saya
2.       menghubungi guru melukis anak saya dan meminta kesediaan beliau untuk membuat konsep ilustrasi buku saya
3.       Setelah ilustrasi dan karya dongeng sudah siap, saya mengirimkannya ke penerbit.
Semangat J, Semoga lagkah demi langkah bisa terlewati dengan baik.

#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriDua
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s