Langsung ke konten utama

25 Kisah Penemu Terhebat


25 Kisah Penemu Terhebat



Kakak Ts termasuk anak yang suka membaca. Dia selalu bersemagat jika ada buku baru. Bacaannya sudah mulai bergeser sekarang. Jika satu tahun yang lalu Kakak masih suka buku cerita yang banyak gambarnya dan berwarna, sekarang dia lebih suka buku yang sedikit gambarnya.

Seperti beberapa hari yang lalu Kakak membawa lembaran daftar harga bazar buku yang akan diadakan di sekolah. Harganya cukup terjangkau bagi anak-anak yaitu sekaitar 5 ribu - 10 ribu.

Kakak memilih dua buku yaitu 25 Kisah Penemu Terhebat dan Cara Mudah Matematika.  Buku pertama dipilih Kakak karena dia penasaran tentang kisah para penemu. Buku kedua dipilih Kakak karena dia ingin lebih bisa matematika. Hm...rupanya kakak sudah mulai memiliki kecenderungan dalam memilih buku.

Buku 25 Kisah Penemu Terhebat terdiri dari foto dan tulisan tentang para penemu di dunia sejak zaman Aristoteles sampai dengan zaman Pak Habibie. Kisah penemu yang paling Kakak suka adalah cerita tentang Pak Habibie karena beliau satu-satunya orang Indonesia yang ada di buku itu. Kisah lain yang Kakak suka adalah kisah tentang Thomas Alva Edison sang penemu lampu.  

Saya pun jadi belajar dari buku bacaan kakak tersebut. Membaca nyaring (read aloud) untuk Kakak bermanfaat juga untuk saya yang jadi tahu tentang kisah para penemu tersebut. Sambil menyelam minum air lah.

Oya ada kutipan yang saya suka dari buku tersebut dari Thomas Alva Edison. Ketika dia ditanya rahasia kesuksesannya, jawaban yang diberikan kurang lebih seperti ini: “ Saya bisa sukses karena kegagalan sudah bosan dengan saya. Saya sudah gagal ribuan kali”.

Saya jadi tersenyum sendiri dan manggut-manggut bahwa untuk menjadi sukses memang ada tahapan jatuh dan gagal, tapi yang terpenting adalah bangkit lagi saat kita jatuh sampai saatnya nanti kita bisa berdiri tegap dan sukses. Saya rasa proses berkreativitas pun seperti itu. Salam kreatif 

#hari9
#tantangan10hari
#level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awan dan Perjalanan

Awan dan Perjalanan Perjalanan selalu menyenangkan bagi keluarga kami. Dulu sewaktu orangtua saya atau simbah kakak Ts tinggal berpuluh kilo meter dari rumah kami, kami ada agenda rutin mudik. Sekarang saat simbah tinggal bersama kami, agenda perjalanan tetap ada. Agenda silaturahmi diantaranya. Saat perjalanan merupakan family time terlama bagi kami. Dalam perjalanan kami bisa berbagi cerita dan tertawa. Begitu juga saat perjalanan kemarin, saya tertarik untuk melihat langit dan mengamati awan. Pagi hari yang cerah saat itu pemandangan langit sangat indah berwarna biru dengan dihiasi gumpalan awan putih yang terlihat lembut seperti kapas. Kami pun saling mengamati langit. Dari cerita awan tersebut, kakak ingat pelajarannya di sekolah. Kakak bercerita bahwa awalnya hanya ada satu awan kecil, lalu awan-awan kecil itu bergabung menjadi satu dan menggumpal menjadi awan besar. Saat awan besar sudah penuh dan berat terjadilah hujan yang turun ke bumi. Hmm...ternyata ...

Belajar Perkalian

Belajar Perkalian Kakak Ts yang sudah duduk di Kelas 4 ini sudah mulai menghafal perkalian secara intensif. Sebenarnya perkalian sudah dikenalkan sejak Kakak kelas 3, namun waktu itu belum intensif dalam menghafal. Hanya beberapa saja yang dihafalnya. Kalau dari sekolah Kakak memang tidak memaksa untuk menghafal. Namun pelajaran matematika di sekolah saat ini sudah sampai materi KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dan FPB (faktor persekutuan terbesar). Keduanya memerlukan pengetahuan tentang perkalian dan pembagian. Oleh karena itu Kakak harus memiliki dasar pengetahuan tentang perkalian. Bagi kakak menghafal perkalian tidak mengasyikkan dibandingkan menghafal Al Qur’an. Saya mengatakan bahwa keduanya baik dan penting. Menghafal Al Quran penting karena sebagai bekal kita di dunia dan akhirat. Menghafal perkalian pun penting sebagai bekal di dunia. Saya mengatakan bahwa perkalian akan kita gunakan terus sepanjang hidup.   Contohnya saat berbelanja barang kebutuhan...

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...