Langsung ke konten utama

Happy Baking


 Happy Baking
 


Ahad kemarin kami sekeluarga datang ke acara Rumbel Boga IIP Jogja. Ada acara baking nih. Tentu saja saya dan juga kakak Ts bersemangat karena ini bukan yang pertama kali kami ikut acara cooking class ini. Dulu sebelum rumbel boga terbentuk, kami pernah ikut acara membuat kurma coklat. Lokasi masih sama ditempat Mba Annisa.

Hasil dari kegiatan yang pertama kakak Ts bisa membuat kurma coklat di rumah, dia membagikannya untuk saudara sepupunya, simbah, dan juga guru di sekolah. Kakak juga membagikan ilmu membuat kurma coklat kepada kakak sepupunya. Selain itu dia juga menuliskan kisahnya. Jadi pengalaman cooking class cukup berkesan baginya. 

Berbekal ingatan yang menyenangkan tersebut, kakak Ts langsung bersemangat untuk ikut cooking class kali ini yang bertema membuat kue kering dan kue basah.

Tahap awal membuat kue dasar dilewatkan Kakak Ts. Beruntung saya bisa mengikutinya walau disambi gendong si adek. Dan beruntung lagi satu tim baking ada 3 orang yaitu saya, mba Starin dan mba Eka. Jadi kami bisa saling berbagi tugas. 


Sesi kedua membuat kue kering bisa diikuti Kakak. Dia ikut mencetak adonan menjadi bentuk aneka rupa dengan cetakan. Nah saat yang dinanti tiba yaitu sesi menghias kue. Pertama menghias kue kering dengan menggunakan icing sugar. Senang sekali kami semua semangat melakukannya. Sesi selanjutnya menghias kue tart. Untuk sesi ini kakak lebih banyak melihat. Meskipun demikian, kami cukup senang. Pulang dengan membawa kue kering dan kue tart. Besok dicoba praktek lagi ya.

 #hari3
#tantangan10hari
#level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s