Langsung ke konten utama

Moms Zaman Now



Moms Zaman Now





Jika beberapa waktu yang lalu populer istilah kids zaman now, tentunya ada juga moms zaman now. Moms zaman now tidak lagi di batasi ruang dan waktu untuk berkarya dan beraktivitas. Sepuluh tahun yang lalu aktivitas para ibu terbagi dua secara kasat mata yaitu sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik dan bekerja di ranah publik.
 Sekarang batasan tersebut tidak kentara lagi. Memang masih terbagi dalam dua pilihan ini, namun adanya internet dan ponsel pintar sangat memudahkan para ibu untuk melakukan dua hal tersebut dalam waktu yang bersamaan. Ibu bisa memasak di rumah sambil googling resep favorit keluarga tercinta dan sekaligus menjalankan bisnis online-nya. Ibu tetap bisa produktif meskipun tetap di rumah menggunakan daster atau baby doll sebagai seragamnya
 Ibu juga bisa melakukan aktivitas rekreasional seperti melihat film favorit maupun menjaga kebugaran dengan senam tanpa harus meninggalkan rumah. Di pagi hari ibu bisa menyelesaikan urusan domestik dan di siang hari di saat anak-anak sudah bersekolah ibu tetap bisa produktif menjalankan bisnis.
 Beragam pekerjaan bisa dilakukan para ibu di rumah dengan bermodal koneksi internet. Blogger, youtouber, dan pebisnis online adalah beberapa diantaranya. Dengan modal tekun dan ulet yang umumnya dimiliki, para ibu banyak yang sukses dari rumah. Para ibu berjualan produk nyata dengan berbisnis online maupun sekedar berbagi tulisan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman melalui youtube maupun blog. Dengan melakukan ulasan produk, ulasan perjalanan wisata, ulasan kegiatan mendidik anak, maupun berbagi tips seputar rumah tangga seperti memasak dan membersihkan rumah bisa menjadi jalan bagi para ibu menghasilkan uang.
 Dulu kita tidak membayangkan kalau di rumah saja ternyata bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah bahkan dolar. Sekarang dengan akses internet 4G dan ponsel pintar semua bisa dilakukan dengan mudah.
Selain produktif dari rumah, moms zaman now bisa tetap bersosialisasi dan meng-upgrade diri dengan bergabung berbagai komunitas. Ada banyak muncul komunitas di era digital ini. Komunitas hobi, komunitas pemilik kendaraan, komunitas pebisnis, dan juga komunitas para ibu tumbuh subur seperti jamur di musim hujan. Semua komunitas tersebut kebanyakan berawal dari basis online melalui facebook dan grup whatsapp. Melalui komunitas, para ibu bisa terhubung satu sama lain, tidak hanya untuk sekedar bertukar informasi tentang harga cabai dan harga ayam, para ibu bisa saling bertukar informasi tentang mendidik anak, tips berbisnis online, dan juga berdonasi. Saat ada broadcast tentang bencana di suatu daerah maupun saat ada saudara atau teman yang membutuhkan darah dengan golongan tertentu, para ibu bisa bergerak cepat melalui komunitas untuk berdonasi dan menolong sesama.
Itulah moms zaman now yang dibutuhkan untuk membersamai kids zaman now. Sosok moms zaman now yang diperlukan adalah sosok ibu yang mau belajar banyak hal untuk mendampingi anak-anaknya menghadapi perubahan zaman. Jangan sampai moms zaman now menjadi bagian dari masyarakat yang disebut Alvin Toffler sebagai masyarakat buta huruf. Menurut futurist ini masyarakat buta huruf di abad ke-20 bukanlah orang yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar. Selamat menjadi moms zaman now.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s