Langsung ke konten utama

Berkebun cabai dan tomat



Berkebun cabai dan tomat



Berkebun merupakan salah satu family project di keluarga kami yang sudah berjalan sejak lama. Awalnya adalah kesukaan Kakak Ts untuk menanam segala macam biji-bjian dari buah. Kakak Ts hampir selalu menanam biji setelah dia memakan buahnya. Beberapa biji buah yang dia tanam adalah biji papaya, biji jambu merah, biji salak, biji mangga, dan biji alpukat. Dari semua biji yang dia tanam sebagian besar tumbuh menjadi pohon. Meskipun tidak sampai dewasa  dan berbuah,  karena sebagian besar pohon dipindah ke kebun milik Simbah yang letaknya agak jauh dari rumah kami. Akibatnya pohon namun kurang terawat dan akhirnya mati.

Meskipun demikian Kakak sering antusias dalam hal tanam-menanam ini. Proyek kedua adalah menanam cabai. Awalnya Kakak Ts mendapatkan bibit pohon dari sekolah. Sayangnya bibit pohon cabai yang ada di polibag tersebut ketinggalan di sekolah. Ayah lupa tidak membawa polibag tersebut saat menjemput Kakak Ts pulang dari sekolah. Akibatnya Kakak Ts ngambek dan minta dibelikan bibit cabai. Sayangnya saat itu bibit cabai masih langka dan hanya ada bibit tomat. Maka ayah berinisiatif membeli bibit tomat dahulu untuk ditanam. Kakak Ts setuju dan mulai merawat bibit tanaman tomat.

Dalam perjalanannya di kebun kecil kami tidak hanya tumbuh tomat saja, ada saja yang ditanam Kakak Ts  dan saya. Mulai dari palawija, jambu biji, pepaya, pohon katuk, pohon singkong, dan tentu saja cabai. Jangan bayangkan kalau kebun kami luas. Kebun kami hanya kecil di belakang rumah. Namun karena pepohonan yang ditanam masih kecil dan ditanam dalam pot jadi masih muat banyak he..he.. Dari sekian banyak tanaman tersebut ada beberapa yang sudah bisa diambil manfaatnya. Beberapa diantaranya adalah cabai, daun singkong, dan daun katuk. Dalam perawatan hariannya, kakak ts menyiraminya setiap hari sedangkan adik Fd kebagian tugas mencabuti rumput. Duh senangnya mendapat panen dari kebun sendiri.

#Day10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...

Titip Jual di Kantin Sekolah

Titip Jual di Kantin Sekolah Cerdas finansial merupakan salah satu hal yang ditanamkan dalam game level 8 ini. Menjadi cerdas finansial juga menjadi sarana persiapan kakak menuju mandiri secara finansial. Game ini sebagai sarana persiapan akil baligh kakak. Sebut saja saja sebagai program Road to 12 years old. Diantara program tersebut adalah menitipkan makanan di kantin sekolah dengan sistem titip jual. Makanan yang bisa dititipkan haruslah makanan sehat tanpa tambahan msg, pemanis buatan, dan pengawet. Setalah berdiskusi dengan kakak, makanan favorit adalah semua jenis es. Kata kakak walaupun musim hujan, anak-anak selalu menyukai es dan susu. Harga pun maksimal 2000 rupiah. Kami pun mulai mencari es apa yang mudah dibuat dan harganya terjangkau. Ada beberapa pilihan diantaranya es buah, jus, maupun es krim. Rencana sebelum menitipkan dikantin sekolah, kami akan membuat dulu di rumah. Tunggu cerita kami selanjutnya ya di game cerdas finansial. #KuliahBunsayIIP #T...

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper Sebelum ikut kelas #belajarzerowaste yang dikelola oleh Ibu Dini DK Wardhani, saya biasa mengkonsumsi tisu gulungan dalam jumlah lumayan banyak. Awalnya saya menyimpan gulungan tisue ( rollpaper) tersebut. Lama kelamaan jumlah rollpaper semakin banyak. Saya menyimpannya karena saya pikir pasti bisa digunakan untuk membuat prakarya bersama anak. Saat ada waktu senggang saya dan anak memanfaatkan rollpaper tersebut untuk membuat tempat pensil dan pernik-pernik. Rollpaper dibungkus kertas kado dan dilem di atas karton. Namun ternyata rollpaper bisa juga dimanfaatkan untuk berbagai bentuk yang lain yang unik dan lucu. Selain memanfaatkan sisa rollpaper , aktivitas ini bisa menjadi sarana bermain dan belajar dengan anak.   Ada beberapa laman yang bisa kita kunjungi lho untuk memanfaatkan rollpaper menjadi bentuk unik dan bermanfaat. 1.     https://casaydiseno.com/manualidades-con-rollo-de...