Langsung ke konten utama

Kapan tulisanku dimuat Bunda?



Kapan tulisanku dimuat Bunda?


Pertanyaan itu ditanyakan oleh Kakak Ts hampir setiap saya membeli majalah Ummi. Di dalam majalah Ummi terdapat bonus majalah Permata dan Kakak Ts sudah mengirimkan tulisannya sebanyak dua kali ke majalah tersebut. Mengirimkan karya ke majalah Permata merupakan family project keluarga kami. Setelah mengirimkan gambar dan belum dimuat, saya meminta Kakak Ts untuk mengirimkan cerita pengalamanku. Setiap Kakak Ts pulang dari perjalanan outing baik outing sekolah maupun piknik keluarga, saya meminta Kakak Ts menuliskan pengalamannya di selembar kertas.

Ada beberapa tulisan yang berhasil Kakak Ts tulis seperti cerita pengalaman piknik ke Tawangmangu, kunjungan ke Sekolah Alam Lebah Putih milik Bu Septi di Salatiga, dan menonton film bioskop di Solo. Saat menulis kakak Ts tentu saja masih dibimbing, tapi saya senang karena dia mau menulis dan merangkai kata. Setelah selesai menulis, saya mengetiknya di laptop dan mengirimkannya via email ke redaksi Majalah Permata.

Alhamdulillah ada dua tulisan yang saya kirimkan ke redaksi Permata dan salah satu diantaranya yang berjudul Nonton Film di Bioskop berhasil dimuat. Pemuatan tersebut pada Bulan Mei 2017 dan bertepatan dengan bulan lahir Kakak Ts di Bulan Mei.

Tentu saja Kakak Ts sangat senang karya pertamanya dimuat. Saya langsung memfoto majalah tersebut dan membagikannya kepada Ayah. Ayah juga merasa sangat senang dan membagikan foto tersebut ke whatsapp grup : keluarga dan sekolah Kakak Ts.  Wah..narsis ya..he..he.. Ucapan selamat berdatangan termasuk ucapan dari kepala sekolah dan guru KakaK Ts. Selamat ya Kak...dan tetap semangat membuat karya lagi.

#Day2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s