Langsung ke konten utama

Membuat Kue Kering



Membuat Kue Kering


Membuat kue kering sendiri adalah salah satu impian saya sejak kecil. Sedari dulu saya ingin bisa membuat aneka kue kering sendiri. Hobi saya salah satunya adalah menonton acara masak dan mengkoleksi aneka resep masakan. Sayangnya dulu ketika masih single mimpi saya tersebut belum terwujud karena kesibukan sekolah dan kecenderungan ibu saya yang lebih suka membeli daripada membuat kue sendiri. Ibu saya berprinsip buat apa membuat kue yang belum tentu enak dan masih juga mengeluarkan uang..he..he... memang betul sih tapi menurut saya jika saya bisa membuat kue sendiri kan lebih menyenangkan apalagi jika hasil dari membuat kue tersebut bisa menambah pundi-pundi tabungan. Wah lebih mak nyus lagi kan?

Berawal dari mimpi tersebut sebelum puasa kemarin, saya membeli oven listrik. Suami juga mendukung saja dan berpikir kami bisa membuat family project untuk Kakak Ts. Pada waktu ramadhan kemarin saya membeli bahan-bahan membuat roti kering. Ada 2 resep yang saya coba. Resep saya dapatkan dari membeli Tabloid Saji. Ada beragam pilihan resep kue kering, saya memilih yang paling gampang dan menurut saya enak.

Pada hari sabtu, saya dan Kakak Ts mulai mengeksekusi planning kami. Berbekal dengan oven baru, bahan roti, buku resep, dan juga timbangan dan mikser pinjaman Bulik, kami mulai membuat kue kering coklat susu chocochip. Saya dan Kakak Ts berbagi tugas : ada yang menimbang takaran, ada yang membaca resep, juga mengocok dengan mikser. Kemudian kami mulai membuat cetakan dan memanasi oven. Berbekal trial ddan error, akhirnya kue pertama kami jadi. Kalau dari baunya cukup enak, namun dilihat dari tampilannya masih kurang cantik karena terlalu lebar dan terlalu coklat. He...he.. Maklum panggangan pertama dan saya menggunakan api atas dan api bawah. Belajar dari pengalaman pertama, saya hanya menggunakan api bawah saja. Hasil panggangan kedua lebih baik dari rasa dan tampilannya. Saat membuat kue kering kami belajar banyak hal. Kakak Ts belajar proses menakar, berhitung, dan juga bersabar. Kami juga saling berbagi tugas dalam melaksanakan family project ini. Saat saya dan Kakak Ts membuat kue kering, ayah membantu dengan membawa adik Fd bermain ke luar rumah agar semua berjalan lancar.

#Day6
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s

Anggur yang Asam

Anggur yang Asam Setiap bulan saya membeli majalah wanita Ummi . Di dalam majalah tersebut terdapat bonus majalah Permata . Majalah Permata selalu ditunggu oleh Kakak Ts. Dia selalu antusias membaca majalah Permata . Walaupun hanya tipis, isi majalah tersebut cukup berbobot. Ada kolom cerita bergambar, surat pembaca, ilmu pengetahuan, dan juga karya anak. Dari semua kolom yang ada di Majalah Permata , salah satu kolom yang menjadi favorit Kakak Ts adalah kolom cerita di surau . Kolom cerita di surau menceritakan tentang cerita ustad yang mengajari anak-anak mengaji di masjid. Ustad tersebut memberi cerita kepada anak-anak tentang kisah Rasululloh. Cerita dihubungkan dengan masalah yang yang dihadapi anak-anak dengan kondisi serupa di masa Rasululloh SAW. Cerita kali ini yang dibaca oleh Kakak Ts berjudul Anggur yang Asam . Kisah ini menceritakan bagaimana Rasululloh begitu menghargai dan menjaga perasaan para sahabatnya. Saat itu Rasululloh mendapat hadiah anggur