Langsung ke konten utama

Memasak Takoyaki



Memasak Takoyaki

Kakak selalu semangat saat ada acara memasak makanan baru. Sejak saya mengikuti IIP ada beberapa kopdar dengan acara memasak. Kopdar pertama yang kami ikuti adalah memasak kurma coklat yang diadakan beberapa waktu yang lalu. Saat mencobanya awalnya kakak ragu-ragu. Setelah bisa, kakak bersemangat untuk membuatnya lagi di rumah. Sayapun hunting untuk membeli bahannya.
Begitu juga ddengan takoyaki. Makanan asal negeri sakura ini terdengar asing di telinga kakak. Saat saya menceritakan akan ada kopdar lagi dengan salah satu rumah belajar IIP Jogja, kakak antusias. Di kopdar tersebut ada salah satu Bunda yang mengajarkan membuat takoyaki. Bahan dan cara membuatnya mudah, rasanya pun enak. Kakak pun senang bisa membuat makanan baru. Sesampainya di rumah kakak memiliki ide untuk membuatnya di rumah dan membagikan kepada teman-temannya saat ada acara pengajian remaja. Saya pun mengiyakan dan kembali hunting bahan. Kali ini saya tidak membeli tepung takoyaki sendiri karena tepung tersebut jarang di pasaran namun banyak dijual online. Saya pun meminta tolong teman yang biasa belanja online. Sampai saat ini si tepung belum datang, namun kakak dan saya siap menunggu. Kami akan membuat family project memasak takoyaki.
Saya mengamati kakak selalu bersemangat saat mencoba memasak makanan baru. Dia suka di dapur untuk bereksperimen. Mungkin ini bintang yang lain dari kakak dan saya pun masih tetap mengamatinya sampai sekarang.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s