Mengambil Faedah Ilmu
Bagian 1
Seorang penuntut ilmu hendaknya bisa memetik pelajaran pada setiap waktunya hingga ia meraih keutamaan. Adapun cara memetik manfaat adalah dengan selalu (setiap saat) membawa pena sehingga ia dapat mencatat apa (pelajaran-pelajaran) yang ia dengarkan.
Dikatakan:
Hafalan akan pergi tapi tulisan akan menetap
Dikatakan lagi, "Yang disebut ilmu adalah semua yang diambil dari ucapan ahli ilmu, karena apa yang mereka hafal adalah sebaik-baiknya apa yang merrka dengar. Dan yang mereka ajarkan adalah sebaik-baiknya yang mereka hafal"
Saya mendengar Syekh Al-Iman Al-Adib Al-Ustadz Ruknuddin yang terkenal dengam gelar Al-Adib Al-Mukhtar Rahimahullah berkata; Hilal bin Yasar rahimahullah berkata "Kulihat nabi shalallahu alaihi wasallam mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ulangulah untukku, apa yang telah Anda sampaikan kepada mereka!' Beliau bertanya padaku 'Apakah engjau membawa tinta?' Aku menjawab, 'Tidak.' Lalu beliau bersabda, 'Wahai Hilal, janganlah engkau berpisah dari tinta karena kebaikan itu ada padanya dan pemiliknya hingga hari kiamat'.
Ash-Shadru Asy-Syahid Hussamudin berwasiat keoada Syamsuddin putra beliau, agar setiap hari menghafal sedikit ilmu dan sepatah hikmah. Karena hal itu mudah dilakukan, dan dalam waktu singkat akan menjadi semakin banyak.
Isham bin Yusuf rahinahullah membeli pena seharha satu dinar, guna mencatat apa yang ia dengar seketika itu.
Umur itu pendek, sedangkan ilmu itu sangat luas, maka jangan membuang-buang waktu dan kesempatan. Hendaknya penuntut ilmu memanfaatkan waktu pada malam hari dan di tempat-tempat yang sepi.
Sumber : Ta'limul Muta'allim (Imam Az-Zarnuji)
═══ 📚●● 🕌●●📚═══
Komunitas Keluarga Muslim - Yogyakarta
📸 : IG. @Komunitas.Keluarga.Muslim
💻 : FB KeluargaMuslim Yogya
📹 : YT komunitas keluarga muslim yogya
📧 : Kkm.yogya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar