Langsung ke konten utama

Road to 10.000 hours


Road to 10.000 hours
 (being a professional children book writer)





Menjadi profesional di bidang yang kita minati adalah sesuatu yang harus diusahakan. Kata Bu Septi ojo kalah karo wegah. Salah satu mimpi saya adalah menjadi Penulis Buku Cerita Anak yang profesional. Salah satu benchmark atau idola saya adalah Ibu DK. Wardhani. Semoga bisa menjadi next author like her. Aamiin.

Untuk mencapai 10.000 jam terbang sebagai tanda profesional seseorang tentu tidak mudah bagi saya yang selain sebagai ibu dua anak juga sebagai pekerja di ranah publik. Tapi sekali lagi mengingat slogan ojo kalah karo wegah, saya berusaha memberikan ruang dan waktu untuk menekuni dunia kepenulisan. Waktu yang saya miliki setiap hari adalah sebagai berikut:
-          2 jam di jam kantor (1 jam di pagi hari sebelum aktivitas kantor padat dan 1 jam di siang hari di saat jam istirahat/ menjelang pulang)
-          2 jam di rumah (1 jam di pagi hari dan 1 jam di malam hari)
Waktu 4 jam per hari saya gunakan untuk membaca contoh beragam cerita anak, menguasai teknik kepenulisannya, dan menuliskan cerita.

Dengan waktu 4 jam per hari, maka waktu yang saya perlukan adalah 10.000/4 = 2500 hari. Waktu tersebut kurang lebih setara dengan waktu 6 tahun 10 bulan. Dengan perhitungan waktu sejak 2108 (saat saya berumur 36 tahun) dan semoga bisa terwujud saya berumur 42 tahun.  

Saya berharap saat itu saya sudah menjadi penulis buku cerita anak yang produktif. Saya juga memiliki mimpi pendukung lain yaitu sebagai pengusaha media belajar merk saya sendiri Goodhabitskit dan menjadi praktisi talents mapping. Saya berharap kedua mimpi tersebut saling menguatkan langkah saya menjadi penulis buku cerita anak profesional.

#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriEmpat
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta

Resensi Buku: Mendidik Anak dengan Cinta Identitas Buku Judul: Mendidik Anak dengan Cinta Nama Penulis: Steve Biddulph dan Shaaron Biddulph Nama Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2006 Ketebalan Buku: 196 halaman ISBN: 979-22-1916-1 Anak-anak kita yang lahir ke dunia karena cinta namun dalam perjalanan membesarkan anak kadang kita kurang mencintai mereka dengan tulus. Segala tingkah polah mereka kadang membuat orang tua kehilangan akal. Untuk mengatasi hal itu biasanya orang tua mencari saran dan masukan ilmu pengasuhan dari orang tua, lingkungan, maupun para ahli. Mendidik Anak dengan Cinta mengupas berbagai hal penting yang menjadi keprihatinan orang tua dengan menyuguhkan gagasan inspiratif untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan anak. Buku ini mengajak para orangtua untuk menerima anak apa adanya dan memberikan cinta yang tulus kepada mereka. Buku ini berisi delapan bab yang terdiri dari pembahasan menerima anak sebagai kar...

Titip Jual di Kantin Sekolah

Titip Jual di Kantin Sekolah Cerdas finansial merupakan salah satu hal yang ditanamkan dalam game level 8 ini. Menjadi cerdas finansial juga menjadi sarana persiapan kakak menuju mandiri secara finansial. Game ini sebagai sarana persiapan akil baligh kakak. Sebut saja saja sebagai program Road to 12 years old. Diantara program tersebut adalah menitipkan makanan di kantin sekolah dengan sistem titip jual. Makanan yang bisa dititipkan haruslah makanan sehat tanpa tambahan msg, pemanis buatan, dan pengawet. Setalah berdiskusi dengan kakak, makanan favorit adalah semua jenis es. Kata kakak walaupun musim hujan, anak-anak selalu menyukai es dan susu. Harga pun maksimal 2000 rupiah. Kami pun mulai mencari es apa yang mudah dibuat dan harganya terjangkau. Ada beberapa pilihan diantaranya es buah, jus, maupun es krim. Rencana sebelum menitipkan dikantin sekolah, kami akan membuat dulu di rumah. Tunggu cerita kami selanjutnya ya di game cerdas finansial. #KuliahBunsayIIP #T...

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper

Laman Memanfaatkan Toilet Rollpaper Sebelum ikut kelas #belajarzerowaste yang dikelola oleh Ibu Dini DK Wardhani, saya biasa mengkonsumsi tisu gulungan dalam jumlah lumayan banyak. Awalnya saya menyimpan gulungan tisue ( rollpaper) tersebut. Lama kelamaan jumlah rollpaper semakin banyak. Saya menyimpannya karena saya pikir pasti bisa digunakan untuk membuat prakarya bersama anak. Saat ada waktu senggang saya dan anak memanfaatkan rollpaper tersebut untuk membuat tempat pensil dan pernik-pernik. Rollpaper dibungkus kertas kado dan dilem di atas karton. Namun ternyata rollpaper bisa juga dimanfaatkan untuk berbagai bentuk yang lain yang unik dan lucu. Selain memanfaatkan sisa rollpaper , aktivitas ini bisa menjadi sarana bermain dan belajar dengan anak.   Ada beberapa laman yang bisa kita kunjungi lho untuk memanfaatkan rollpaper menjadi bentuk unik dan bermanfaat. 1.     https://casaydiseno.com/manualidades-con-rollo-de...