Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021
  Coba Kita Hitung-Hitung Antara Musibah dan Nikmat, Tetap Masih Banyak Nikmat Allah Coba kita menghitung-hitung musibah yang kita hadapi dibandingkan dengan nikmat yang Allah beri. Lebih banyak mana di antara keduanya? Tetap akan lebih banyak nikmat. Sehingga kadang satu kondisi, kita malah bersyukur, padahal sedang mendapatkan musibah, bencana, ujian luar biasa. Mari Kita Belajar dari Kisah Nabi Ayyub “Sang Penyabar” Nabi Ayyub tidak banyak hitung musibah karena nikmat yang diberi Allah begitu banyak. Nabi Ayyub diberi sehat 70 tahun. Ia diberi sakit berat. Namun, beliau masih bersabar kala itu karena nikmat yang diperoleh masih lebih banyak dari musibahnya. Ibnu Syihab mengatakan bahwa Anas menyebutkan bahwa Nabi Ayyub mendapat musibah selama 18 tahun. Wahb mengatakan selama pas hitungan tiga tahun. Ka’ab mengatakan bahwa Ayyub mengalami musibah selama 7 tahun, 7 bulan, 7 hari. Al-Hasan Al-Bashri menyatakan pula selama 7 tahun dan beberapa bulan. (Lihat Tafsir Al-Baghawi, 17:181, ju
 Catatan Berbagai Pengalaman Menyiapkan Diri ke Baitullah Rangkuman Dari WAG Komunitas Keluarga Muslim Setiap muslim pasti mempunyai keinginan untuk menggenapkan Rukun Islam dengan menunaikan ibadah haji dan umroh. Hanya waktunya kapan, hanya Allah saja yang tahu. Alhamdulillah saya bisa ikut menyimak pengalaman beberapa teman yang sudah melakukan perjalanan berhaji dan umroh lewat WAG Komunitas Keluarga Muslim. Tulisan yang berseri setiap minggu selama satu bulan, cukup membangkitkan rindu saya untuk bisa berkunjung ke Baitulloh bersama suami. Aamiin. Berikut beberapa catatan tips dari perjalanan haji dan umroh teman-teman yang sudah melaksanakannya :  1. Pentingnya mempersiapkan bekal keimanan dan ilmu yg berhubungan dengan umroh sebelum kita berangkat ke Baitullah. Jika kita sudah memahami fiqih ibadah umroh sebelum berangkat maka ketika menjalankan rangkaian ibadah akan terasa nikmat, penuh penghayatan dan khusyuk. Selain itu dengan bekal iman, rasa syukur dan sabar insyaa Allaah k
  Apa itu Barakah Amie Lia dan Yai Ghufron Bkl, 2015 Barokah adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup maupun akhirat. Barokah bukanlah cukup dan mencukupi saja, tapi barokah ialah  ketaatan kita kepada Allah dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya. Barokah itu:  "albarbbokatu tuziidukum fi thoah"  barokah menambah taatmu kepada Allah. Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub alaihissalam, sakitnya menambah taatnya kepada Allah. Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair. Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah tiada yang menandingi. Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong penimatnya menjadi lebih taat set
Mohon Kebaikan dalam Segala Hal yang Pernah Diminta Nabi اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu seluruh kebaikan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), kebaikan yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.  Dan aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang segera (dunia) dan yang tertunda (akhirat), yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui. Aku meminta kepada-Mu kebaikan semua doa yang perna
 Kasih Sayang dan Nasihat Bagian 3 Janganlah berburuk sangka kepada orang mukmin karena di situlah sumber permusuhan. Di dalam agama Islam, perbuatan itu (berburuk sangka) tidak dihalalkan, sebagaimana dinyatakan dalam sabda nabi ﷺ: "Berbaik sangka lah kepada sesama mukmin" Berburuk sangka itu muncul karena niatan yang tidak baik, atau hati yang jahat. Sebagaimana syair yang dikemukakan oleh Abu At-Thayyib رَحِمَهُ اللهُ: Apabila perbuatan seseorang itu buruk maka buruk pula persangkaannya Ia akan membenarkan apa yang selalu dikatakan sangkaannya Ia musuhi orang yang mencintainya, dengan perkataan musuhnya Dia berada dalam keraguan sepekat gelapnya malam  Syair sebagian ulama dibawakan untukku: Biarkan saja perilaku buruk tak usah kau balas Dan siapa yang engkau beri kebaikan, tambahlah terus Niscaya kau dilindungi dari semua tipu daya musuhmu Jikalau musuh menipu kamu, janganlah kau peduli Dibawakan untukku syair Syekh Al-Amid Abu Al-Fathi Al-Bustiy رَحِمَهُ اللهُ: Orang ali
  Adab terhadap diri sendiri Mujahadah (Perjuangan) Bagian #1  ☘️🌼☘️🌼☘️🌼☘️ SERIAL  ADAB Orang Muslim mengetahui  bahwa musuh besarnya ialah hawa nafsu yang ada dalam dirinya, bahwa watak hawa nafsu adalah condong kepada keburukan, lari dari kebaikan, dan memerintahkan kepada keburukan seperti dikatakan Zulaikha dalam Al-Qur'an, "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh dalam kejahatan."(Yusuf: 53). Selain itu, watak hawa nafsu ialah senang malas-malasan, santai, dan menganggur, serta larut dengan syahwat, kendati di dalamnya terdapat kecelakaannya, dan kebinasaannya. Jika orang Muslim mengetahui itu semua, maka ia memobilisasi diri untuk berjuang melawan hawa nafsunya, mengumumkan perang, mengangkat senjata untuk melawannya, dan bertekad mengatasi seluruh perjuangannya melawan hawa nafsu, dan menantang syahwatnya.  Jika hawa nafsunya menyukai kehidupan santai, maka ia membuatnya lelah. Jika hawa nafsunya mengingin
 Mengambil Faedah Ilmu Bagian 1 Seorang penuntut ilmu hendaknya bisa memetik pelajaran pada setiap waktunya hingga ia meraih keutamaan. Adapun cara memetik manfaat adalah dengan selalu (setiap saat) membawa pena sehingga ia dapat mencatat apa (pelajaran-pelajaran) yang ia dengarkan. Dikatakan: Hafalan akan pergi tapi tulisan akan menetap Dikatakan lagi, "Yang disebut ilmu adalah semua yang diambil dari ucapan ahli ilmu, karena apa yang mereka hafal adalah sebaik-baiknya apa yang merrka dengar. Dan yang mereka ajarkan adalah sebaik-baiknya yang mereka hafal" Saya mendengar Syekh Al-Iman Al-Adib Al-Ustadz Ruknuddin yang terkenal dengam gelar Al-Adib Al-Mukhtar Rahimahullah berkata; Hilal bin Yasar rahimahullah berkata "Kulihat nabi shalallahu alaihi wasallam mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ulangulah untukku, apa yang telah Anda sampaikan kepada mereka!' Beliau bertanya padaku 'Apakah engjau membaw