(menjadi) kupu kupu yang cantik
Memasuki kelas bunda cekatan memang perjuangan untuk saya. Waktunya yang hanya singkat, platform prmbelajarsn kelas besar, tugas yang selalu variatif di setiap tahapsn membuat saya harus menghela nafas panjang. Hmm..kenapa? Karena saya bukan orang yang mudah beradaptasi dengan perubahan begitu cepat, apalagi perubahan di media online. Meski demikian dorongan rasa penasaran untuk bisa menjadi kupu-kupu lebih kuat mendotong saya untuk belajar dan mengerjakan tantangan.
Seperti kelas kupu-kupu sekarang dimana peserta diminta menjadi mentor dsn atau mentee. Saya yang memilih menjadi mentor di bidang zerowaste dan talents mapping ternyata belum dspat mentee. Sudah melamar beberapa kali ditolak.
Saya yang memilih menjadi mentee untuk manajemen emosi juga belum dapat mentor. Sudah melamar lebih dari 5 kali dan masih tertolak.
Meski demikian saya tetap berusaha untuk minimal mendapat mentor dan semangat menuliskan perjalanan saya.
#janganlupabahagia
Komentar
Posting Komentar