Langsung ke konten utama
BERTEMU KELUARGA MANAJEMEN EMOSI


Senangnya bisa BERTEMU keluarga manajemen emosi. Setelah mencari link di facebook, pindah ke grup whatsaap, dan pindahan ke grup telegram karena peminatnya ratusan, masuk ke channel telegram, dan pindah ke grup kecil di whatsaap lagi dengan jumlah anggota 48 orang. Luar biasa perjalanan menemukan keluarga, cukup menegangkan karena takut tidak terangkut, kendala sinyal dan kuota menipis, ditambah kondisi di dunia nyata yang harus dikondisikan. Wow, sekali lgi wow, kelas buncek ini luar biasa menguras adrenalin.

Setelah bertemu keluarga, timbul ratusan chat di grup tele dan grup whatsapop, belum lagi godaan untuk melihat fb lie dari keluarga lain. Memang harus fokus dan berkata menarik tapi tidak tertarik agar tidak mabuk terkena badai informasi.

SetelaH bertemu dengan keluarga inti yaitu keluarga self healing C banyak sekali ilmu daging yang dibagikan oleh teman-teman di grup. Ada mba uswah yang berbagi pengalaman, ada juga mba afa yng berbagi teknik self healing. Bertabur bintang chat di wag dan dibaca pelan-pelan agar bisa meresapi dan dilakukan. Saya memilih untuk membaca saat sepi, tidak ada anak-anak dan orang lain agar bisa fokus. Cara belajar yaitu dengan berbagi pengalaman dan teknik cara selfhealing dan mempraktekannya.

Untuk facebook live yang diajukan adalah mba farda semanggi dengan self project-nya. Semoga bisa mendapat manfaat lebih. Terima kasih buncek yang luar biasa, tambah ilmu, praktekan, dan rasakan manfaatnya.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekiip
#institutibuprofesional





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan

Membuat Poster Marhaban Ya Ramadhan   Kali ini saya menceritakan family project kami yang sudah lalu di ramadhan tahun ini. Proyek ini juga merupakan tugas bersama orangtua dan anak dari sekolah Kakak Ts. Proyeknya adalah membuat poster dalam rangka menyambut bulan ramadhan. Dengan memanfaatkan kertas yang ada di rumah, kami membuat poster tersebut. Tugas membuat poster dari sekolah sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Dulu saat dia umur 7 Tahun hampir semuanya saya yang mengerjakan tugas membuat poster. Kakak Ts hanya membantu menempel kertas. Selain baru belajar, tugas membuat poster itu juga merupakan proyek bersama orang tua dan anak. Sekarang saat dia berumur 9 tahun sudah cukup mendiri dalam membuat poster ramadhan-nya. Hampir semua dia lakukan sendiri mulai dari mencari kertas warna-warni, membuat tulisan dan gambar, dan menempelkannya pada kertas poster. Saya hanya membantu sedikit dengan memberikan finishing touch agar hasilnya terlihat lebih baik. Alha

Dongeng si Tompel (1)

Dongeng si Tompel (1) Adik yang baru berumur 2 tahun ssangat senang jika dibacakan cerita atau didongengi. Kali ini saya mengarang cerita berdasarkan gambar yang ada di halaman belakang Bobo Junior. Gambar yang terdiri dari 4 gambar berurutan tanpa teks membuat saya berkreasi mengarang membuat cerita. Salah satu dongeng Tompel favorit adik adalah cerita si Tompel saat bermain bola sendiri. Di sampingnya ada ikan di akuarium memperhatikannya. Kemudian bola si Tompel masuk ke dalam akuarium. Blup...suara bola mengagetkansi ikan. Ikan merasa kesal dan ddengan sekuat tenaga ikan menyundul bola keluar akuarium dengan kepalanya. Wusss...bluss...bola masuk ke gawang. Tompel terkaget-kaget. Hi..ceritanya sederhana ya. Meski demikian adik sangat menyukainya. Dia menirukan gerakan menyundul bola dan selalu menyukai cerita itu. #Tantangan10hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Menghitung Tutup Botol UHT

Menghitung Tutup Botol UHT Sore itu Adik Fd bermain di rumah saja. Musim hujan sekarang ini tidak nyaman untuk bermain di luar. Seperti kebanyakan batita yang aktif, adik kecil ini pun bermain apa saja dengan benda yang ada di sekitarnya. Kebetulan dia melihat sekumpulan tutup botol bekas UHT di plastik. Tutup botol UHT memang sengaja tidak saya buang dengan alasan beberapa hal yaitu memanfaatkan barang bekas sebagai sarana berhitung anak dan juga sebagai sarana kreativitas dengan mewarnainya dengan cat air beraneka warna. Untuk alasan pertama sudah bisa terwujud yaitu sebagai sarana Adik Fd menghitung angka satu sampai sepuluh. Untuk alasan kedua belum terwujud karena saya belum sempat mengajak anak-anak untuk mengecat tutup botol tersebut. Setelah mendapatkan tutup botol tersebut, Adik Fd menyebarkannya dan memasukkannya kembali ke dalam botol. Hal seperti itu dilakukannya beberapa kali. Agar aktivitas tersebut bermakna, saya mendampingi dengan menyebutkan angka satu s